ABOUT US
Bagaimana SAFA memulai di 2012?
Akhir 2011 jadi langkah awal hijrah mencari ketenangan hati sejati, meninggalkan perniagaan yang haram menuju yang halal.
Kembali memaknai arti MUSLIM, berserah diri ikuti aturan Allah, teladani kisah Hajar Ummu Ismail di Safa Marwah, yang amat yakin Allah tak akan sia-siakan ketaatannya.
Nikmat sebagai Muslim adalah nikmat yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Memakai identitas muslim adalah bentuk ketaatan sekaligus kebanggaan. Bagi muslimah, identitasnya adalah jilbab syari, saat itu juga saya tinggalkan pakaian lama pilihan saya, ke pakaian taat pilihan Allah.
Allhamdulillah ala kuli hal, saat itu belum banyak pilihan gamis dan khimar syari di media online.
Biidznillah, allhamdulillah, Allah berikan ilham untuk satukan passion dan peluang bisnis dengan menyediakan jilbab syari secara online.
Juni 2012, bismillah, buka akun instagram dengan nama SHAFAJILBAB
SHAFA jadi pilihan nama, karena ingin usaha kali ini lebih banyak doa dan tawakkal, tak lagi bersandar pada kemampuan diri semata.
Dan kata JILBAB, diambil dari kata “Jalabib” di Al Quran surat Al Ahzab : 59 ayat diwajibkannya jilbab untuk muslimah, agar diikenal dan tak diganggu.
Shafajilbab maknanya taat memakai Jilbab karena Allah, seperti taatnya Hajar Ummu Ismail di Safa Marwah, aku dengar, aku taat.
Alhamdulillahilladzi Bi Nimatihi Tatimmush Shalihat Dengan pertolongan Allah diiringi bantuan segenap Shafa teammate, Shafajilbab diterima dengan baik oleh muslimah Indonesia dan dunia. Mitra Shafajilbab tersebar dari Sumatera sampai ke Papua, sampai Negeri Jiran, Asia selatan dan Eropa.
Dengan kesibukan di Shafajilbab, kami lupa mendaftarkan merek Shafajilbab ke ditjenHAKI. Sehingga, pada saat pendaftaran, qaddarullah, nama Shafajilbab tidak dapat didaftarkan.
Sedih, kesal, tak bisa terima, terbayang harus mengulang semua proses ini dari awal lagi, setelah 10 tahun dengan nama Shafajilbab dan sekarang harus ganti nama.
Semua milik Allah dan akan kembali ke Allah, sekali lagi Allah ingatkam kami untuk tawakkal kepada Allah, bukan bersandar pada Ikhitar diri.
Tak ingin berlama dalam sedih, kami berdoa dan berusaha mencari nama baru, membuka berbagai referensi, berkonsultasi dengan guru branding.
Setelah sekian lama pencarian, kami tak bisa memikirkan nama lain selain SAFA, nama yang saat disebut, kontan teringat di benak makna TAAT, TAWAKKAL dan IKHTIAR gerak.
Tak hanya hadirkan makna, nama, dengan nama baru ini, Safa ingin ajak muslimah untuk hijrah dengan kaffah, jalani Islam seutuhnya, bukan hanya mengubah penampilan saja.
Oleh karena itu ditambahkan kata action GO yang harapannya : setelah tau ilmunya, segera amalkan dengan tawakkal.
Maka dipilihlah nama SAFAGO sebagai pengganti nama Shafajilbab. Allhamdulillah, sekarang merek SAFAGO sudah resmi terdaftar di ditjen HAKI.
Saya tak ada latar belakang sekolah formal jurusan ekonomi bisnis dan fashion design.
Saya dan Safago team mate punya passion yang dalam untuk bantu mudahkan muslimah berjilbab syari dan bersama kita jalani Islam secara kaffah.
Gamis dan khimar ini bukan sekedar pakaian fashion namun pakaian yang “mudah untuk ibadah”
Jazakunnalah khair teteh #safasisters kesempatan dan kepercayaannya untuk Safa.
Setiap gamis & khimar yang teteh dapat dari Safago, maknanya ruang berkarya untuk kami dan ruang kolaborasi syiar jilbab syari untuk teteh #safasisters biidznillah.
Semoga Allah selalu mudahkan kita untuk tawakkal dalam ibadah.
Barakallahu fiikum,
Salam Hangat.
Fariella Julian “Lala”
founder & GM Safago